mukjizat.co – Bertambah umur bertambah berkah. Hendaknya kita banyak berdoa agar bertambah umur bertambah punya keberkahannya. Karena banyak contoh orang hidup panjang umur tapi seakan tidak pernah hidup. Tidak ada manfaat dan pengaruh yang dirasakan orang lain.
Tapi ada juga beberapa orang yang hidup mereka tidak begitu panjang, sama dengan kebanyakan orang, tapi manfaat yang dirasakan orang lain demikian besar. Kebanyakan mereka adalah para penyeru kebaikan dan ahli ilmu.
Rasulullah saw., Umur Paling Berkah
Contoh paling nyata adalah kehidup Rasulullah saw. Sejak diangkat menjadi utusan Allah Taala, hanya 23 tahun beliau menjalani kehidupan ini. 13 tahun di Mekah, dan 10 tahun di Madinah.
Tapi dua dekade ini telah mengubah wajah dunia. Menggeser alur sejarah. Sejarah baru telah dimulai. Bukan hanya di Timur Tengah, tempat kehidupan beliau. Tapi juga di seluruh dunia.
Itulah keberkahan umur, yang Allah Taala berikan berbeda-beda dari satu orang kepada orang lain. Abu Bakar ra. dan Umar ra. pun mengikuti kesuksesan Rasulullah saw. Kemenangan-kemenangan politik dan militer yang mereka raih telah menjadi cahaya petunjuk dan ilmu bagi seluruh dunia. Tidak sebanding dengan lama mereka memimpin.
Baca juga: Rahasia Berumur Panjang dan Tidak Pikun
Para Ulama, Karya Mereka Abadi
Kaidah bertambah umur bertambah berkah ternyata tidak berlaku kepada sebagian orang. Umur mereka pendek tapi keberkahan mereka melimpah. Para ulama, mereka menunjukkan kepada kita bahwa seluruh manusia bisa berkesempatan mendapatkan umur yang berkah. Karena hal itu kembali kepada perjuangan masing-masing dalam mensyukuri nikmat umur yang diberikan Allah Taala.
Imam Syafi’i (150-204 H) misalnya. Beliau hanya hidup 54 tahun, tapi jutaan orang telah mengamalkan ilmunya. Memetik buah perjuangan dan perjalanan keilmuannya.
Beliau berjuang mencari ilmu sehingga akhirnya menjadi seorang imam, dan mendirikan mazhab fiqih yang sempurna paketnya. Ushul beliau dalam memahami dalil, dan produk hukum fikihnya. Sekarang ada jutaan umat Islam yang beribadah kepada Allah Taala berdasarkan mazhab yang beliau kembangkan.
Baca juga: Kisah Semangka dan Obat Awet Muda
Karya-karya beliau bukan sembarang karya. Buku-buku beliau benih yang terus tumbuh dan berkembang. Karya ulama-ulama besar setelah beliau hingga sekarang tidak lain adalah pengembangan karya beliau dalam bidang ushul, baik ushul fikih maupun ushul hadits.
Contoh lain adalah perjuangan ulama bahasa seperti Sibawaih atau Sibuyah, yang hanya menjalani kehidupan selama 32 tahun, tapi semua ulama berhutang jasa kepada beliau. Karena kitab beliau dalam bidang bahasa telah menjadi salah satu referensi utama dan penting dalam perksmbangan keilmuan Islam sepanjang sejarah.
Imam Nawawi juga jelas membuktikan bahwa umur tidak hanya diukur dengan sebentar-lamanya hidup, tapi keberkahannya. Beliau hidup hanya sekitar 40 tahunan, tapi karya beliau yang demikian besar seakan satu paket lengkap umat ini menjalani kehidupannya. Mulai dari zikir, hadits, fikih, dan sebagainya.
Pejuang, Nama Mereka Masih Hidup
Pada masa kini, ada juga tokoh ulama pejuang, seperti Abdul Hamid bin Badis. Beliau menghirup kehidupan ini hanya 51 tahun. Beliau panglima perjuangan Islam melawan penjajah Prancis. Lembaga pemersatu ulama juga beliau dirikan. Lembaga inilah yang akhirnya selalu membuat pembaruan-pembaruan yang sangat penting untuk umat Islam.
Ada juga Hasan Albanna yang hanya diberi kesempatan hidup selama 42 tahun. Beliau mendirikan sebuah jamaah dakwah yang pengukutnya ada di seluruh dunia menebar rahmat dan kebaikan Islam.
Ijtihad dakwah beliau telah memberi jawaban atas kebingungan umat Islam di masa-masa hampir seluruh negeri Islam menjadi jajahan berbagai negara Barat.
Contoh-contoh dalam sejarah ini seakan menjadi bukti kebenaran buah pikiran Ibnu Athaillah As-Sakandari, “Bisa jadi umur yang jangkauannya sangat luas memiliki durasi yang pendek. Bisa umur berdurasi panjang tapi jangkauannya pendek saja.” Semoga kita bertambah umur bertambah berkah. (sof1/www.mukjizat.co)
Tulis komentar terbaik Anda di sini