mukjizat.co – Siapa yang tidak mengetahui kisah Nabi Yusuf as. Sebuah kisah yang disebutkan Al-Quran sebagai kisah yang paling indah. Kisah yang sangat enak diikuti karena sarat dengan kejutan, drama, kepahlawanan, pengembaraan, cinta, dan politik.
Seorang Yusuf as. kecil bermimpi yang ditafsir ayahnya, Nabi Ya’qub as., dengan masa depannya yang akan menjadi seorang nabi dan pejabat tinggi di negeri yang bukan negerinya, Mesir. Bagaimana seorang yang tinggal di Palestina, tempat Nabi Yusuf as. akan menjadi pejabat di Mesir?
Kisahnya berawal dari bocornya tafsiran mimpi itu kepada saudara-saudara Yusuf as. kecil. Padahal sebelumnya sang ayah sudah mewanti-wanti agar cerita mimpi ini tidak bocor kepada mereka, karena dikhawatirkan ada kecemburuan yang berujung dengan iri dan permusuhan.
Setelah bocor, saudara-saudaranya yang telah dirasuki godaan setan berusaha untuk membunuh adik mereka ini. Namun ada salah seorang saudaranya yang mencegah mereka, sehingga tidak sampai terjadi pembunuhan. Yusuf as. kecil hanya dibuang ke dalam sumur di tengah padang pasir. Dengan harapan akan ada kafilah datang yang menimba air, lalu menemukan Yusuf as., dan membawanya pergi jauh.
Dalam Al-Quran, kisah pembuangan ke dalam sumur itu diceritakan seperti ini:
“Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.”
Seseorang di antara mereka berkata: Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.”
Mereka berkata: “Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.”
Berkata Yakub; “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya.”
Mereka berkata: “Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi.”
Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) kami wahyukan kepada Yusuf: “Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi.”
Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.
Mereka berkata: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.”
Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya’qub berkata: Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.”
Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya dia berkata: “Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” [Yusuf: 9-19]
(sof1/mukjizat.co)
Tulis komentar terbaik Anda di sini